Pesona Wisata Cina: Tembok Besar Cina

Pesona Wisata Cina: Tembok Besar Cina

 

"He who has not climbed the Great Wall is not a true man" -Mao Zedong.
Demikian quote dari Mao Zedong yang tertulis di buku Lonely Planet yang menjadi pedoman saya selama di RRC.
Hari kedua dari tiga hari di Beijing, saya sempatkan untuk pergi ke salah satu lokasi wisata yang harus dikunjungi di Beijing, bahkan Cina. The Great Wall, alias Tembok Besar Cina.
Karena tembok besar Cina itu besar, seperti namanya, kita dapat memilih beberapa tempat wisata tembok besar Cina ini: Badaling, Juyongguan, Mutianyu, dan lainnya. Namun tempat yang paling umum dikunjungi adalah Badaling. Terlebih karena aksesnya salah satu yang paling mudah dengan jarak dari Beijing salah satu yang paling dekat.
Menuju Badaling, kita bisa memilih dua opsi transportasi umum: kereta atau bus kota. Jika ingin naik kereta, kita harus naik dari Beijing North Station. Jadi PR pertama adalah menuju stasiun ini, lalu beli tiket kereta ke Badaling di depan stasiun. Harga tiket kereta sekitar 6 Yuan, dengan waktu tempuh sekitar 1 jam. Rencana awalnya saya akan naik kereta, namun setelah saya sampai di stasiun, ternyata tiketnya sudah habis terjual.
Akhirnya saya naik bus kota 877 dari terminal Deshengmen. Busnya berbeda dengan bus kota dalam kota, karena ada banyak kursi dengan susunan kursi 3-2. Terlebih jumlah bus yang banyak yang berangkat dari Deshengmen, sehingga tidak perlu khawatir tidak kebagian duduk di bus kota. Harga tiketnya 12 Yuan, dan waktu tempuhnya sekitar 90 menit.
Mendekati Badaling, kita akan disambut oleh beberapa tembok yang terbentang di kiri kanan jalan. Jalanan pun mulai mendaki bukit, hingga nanti sampai di terminal bus Badaling.

Sesampainya di Badaling, kita langsung dapat melihat antrean tiket masuk. Waktu saya ke di sini, cukup bingung karena tidak ada informasi yang jelas. Jangan heran, pemandu wisata berbahasa Inggris di tempat wisata terkenal ini pun tidak bisa berbahasa Inggris dengan baik. Siap-siap lost in translation.

Tapi begini, di loket tiket terdapat dua jenis tiket. Tiket masuk ke tembok besar, seharga 40-45 Yuan. Dan tiket sliding car, kereta seperti roller coaster tapi bukan. Kereta ini akan membawa kita ke atas tembok besar dengan cepat dan mudah. Kereta ini pula yang nantinya akan membawa kita turun ke gerbang depan setelah puas berjalan-jalan di atas tembok besar. Total harganya kalau tidak salah 140 Yuan (40 Yuan tiket tembok besar + 100 Yuan tiket kereta bolak-balik).

Setelah membeli tiket, kita bisa berjalan kaki masuk ke gerbangnya. Lalu kita akan disambut oleh kandang beruang. Ya, kandang beruang. Saya sendiri tidak menyangka akan ada beberapa beruang yang tinggal di sana, dan kita bisa memberikan makan dengan membayar 5 Yuan untuk satu porsi labu untuk bapak dan ibu beruang. Selain kandang beruang, terdapat juga beberapa toko tempat belanja oleh-oleh, jajanan dan makanan khas, dan toko lainnya. Namun kita simpan dulu agenda ke toko sampai kita selesai dari tembok besar.
Jalan kaki sedikit ke arah atas, kita akan menemukan tanda masuk ke sliding car di sebelah kiri. Belok ke kiri, naik tangga, lalu di bagian atas kita akan menemukan sliding car yang dimaksud. Sliding car ini memang mirip seperti roller coaster, tapi tidak berjalan secepat itu. Satu orang naik ke satu kereta. Awalnya saya kaget, karena sabuk pengamannya tidak dikunci! Sliding car mulai jalan dan langsung mendaki terjal seperti tanjakan pertama di roller coaster yang ada di taman bermain. Saya sendiri masih mencari cara mengamankan diri plus bingung kok pengamannya tidak dipasang dengan benar.

Tapi jangan panik. Ternyata sliding car ini hanya mandaki saja, karena di atas ada stasiun lagi di mana kita akan turun. Jadi bukan seperti roller coaster yang saya bayangkan sebelumnya. Hehehe..
Dari stasiun di atas, kita masuk ke gerbang tembok besar, akan ada pengecekan tiket lagi di sini. Lepas pengecekan tiket, baru lah kita resmi sampai di tembok besar Cina! Tembok di Badaling ini terbentak di sepanjang puncak perbukitan dan cukup panjang. Sejauh mata memandang masih ada tembok besar yang bisa kita hampiri.

Karena Badaling adalah salah satu tempat yang paling ramai, jadi saat musim liburan, kita akan melihat limpahan manusia yang sedang berjalan di atas tembok besar Cina. Segitu ramainya memang. Waktu itu saya ke sana di hari Senin, tapi ramainya seperti wisata pas weekend. Tak terbayang jika ke sana saat hari atau musim libur, pasti udah kayak cendol deh.
Saking ramainya, cukup susah untuk berfoto di atas tembok tanpa terganggu orang lain yang lalu lalang. Salahnya saya membawa lensa yang kurang wide, sehingga butuh sekian jarak antara saya dan obyek foto agar bisa tertangkap dengan seharusnya. Jadi, untuk bisa mudah berfoto di sini, bawalah kamera dengan lensa yang lebar :D
Di sini juga terdapat kereta gantung, walaupun saya tidak mencoba, namun kelihatannya menarik untuk dicoba.
Salah satu pojokan tembok besar Cina
Setelah puas menikmati pemandangan dan hiking di atas tembok besar Cina, saya pun kembali ke stasiun yang tadi, dan kembali turun ke arah gerbang masuk di bawah. Tak lupa mampir ke toko belanja untuk melihat-lihat cindera mata yang bisa dibawa pulang.
Oya, setelah keluar dari gerbang masuk, ada warung sate yang rasa dagingnya enak sekali. Satenya sendiri sate kambing, dibumbui pedas. Tidak amis, tidak bau, dan rasanya enak banget. Patut dicoba!

Setelah puas berjalan di tembok besar, kita bisa menaiki bus 877 untuk kembali ke Beijing. Sudah capek, kenyang, puas, biasanya sih tidur di jalan, bangun-bangun sudah kena macet di dalam kota Beijing :P
sumber: http://praw.me/pesona-wisata-cina-tembok-besar-cina/

0 komentar:

Posting Komentar

Pengikut

Menu